Panen Raya Kopi Ijen, Wapres Dukung Peningkatan Produktivitas, Hilirisasi dan Branding Kopi Indonesia

REDAKSI MEDAN

- Redaksi

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:52 WIB

5016 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BONDOWOSO

Usai meninjau CKG di Puskesmas Sempol, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming melanjutkan kegiatan dengan Panen Raya Kopi Ijen di Java Coffee Estate, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur (Jatim), Selasa (24/06/2025).

ADVERTISEMENT

banner

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Kunjungan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Asta Cita Prabowo-Gibran, khususnya dalam pilar penguatan UMKM dan peningkatan daya saing produk lokal di pasar global. Selain itu, kegiatan ini merupakan penegasan dukungan pemerintah pusat terhadap penguatan sektor perkebunan, khususnya kopi sebagai komoditas unggulan Indonesia di pasar dunia.

“Saya kira kopi kita sudah mendunia. Indonesia adalah produsen kopi terbesar keempat di dunia. Tugas kita sekarang adalah menjaga kualitas dan memastikan kuantitasnya mencukupi kebutuhan pasar global,” tegas Wapres dalam keterangannya kepada media.

Wapres menekankan pentingnya peran petani dalam menjaga mutu kopi nasional. Pemerintah, lanjutnya, akan terus mengawal penyediaan benih unggul, alat-alat modern, dan input pertanian yang mudah dijangkau demi meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

“Permintaan dunia terhadap kopi terus meningkat. Nilai kopi akan berkali lipat jika dilakukan hilirsasi dan branding. Kualitas saja tidak cukup. Nama besar Indonesia harus melekat pada produk turunan kopi dan cita rasa kopi specialty kita,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres sempat mencicipi Kopi Ijen yang disajikan tanpa gula atas rekomendasi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Menanggapi pertanyaan media tentang upaya kelembagaan bagi petani kopi, Wapres menyebut bahwa pemerintah tengah memfinalisasi pembentukan badan hukum Koperasi Merah Putih, yang salah satu perannya adalah mendukung pemasaran dan permodalan petani kopi.

“Sudah dibahas di rapat terbatas terakhir. Nanti koperasi ini akan melayani off-taker, pemasaran, hingga pembiayaan petani. Tunggu sebentar lagi, akan segera diluncurkan oleh Pak Presiden,” jelas Wapres.

Direktur Utama Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) IV, Jatmiko Krisna Santosa, dalam pemaparannya kepada Wapres, menyampaikan bahwa tantangan utama pengembangan kopi saat ini bukan sekadar perluasan pasar, namun peningkatan produktivitas petani.

“Saat ini produktivitas petani masih di kisaran 180–300 kilogram per hektare. Target kita dalam waktu tujuh tahun bisa mencapai dua ton per hektare,” ungkapnya.

PTPN saat ini tengah mengembangkan pendekatan intensifikasi dan budidaya berstandar internasional kepada sekitar 10.000 petani. Upaya ini termasuk pemangkasan yang teratur, pemupukan disiplin, hingga edukasi soal proses pengolahan kopi.

Jatmiko menjelaskan, sebagian besar petani saat ini hanya menjual cherry (biji kopi mentah) ke tengkulak dengan harga Rp15.000/kg. Padahal jika diolah menjadi green bean berkualitas ekspor, nilai jualnya bisa mencapai Rp160.000/kg. Untuk itu, PTPN telah menyiapkan satu pabrik pengolahan kopi rakyat, agar petani bisa memperoleh nilai tambah yang lebih besar.

“Dengan memproses biji kopi di pabrik kami, kualitas rasa meningkat karena melalui proses fermentasi yang optimal. Taste-nya bisa berbeda dan memenuhi standar cup of Java yang dicari pembeli global,” jelasnya.

Dalam peninjauan tersebut, Wapres bersama sekitar 150 petani memetik biji kopi merah dengan mengenakan caping dan membawa keranjang kopi untuk turut serta dalam panen raya.

Dari total luas 15.600 hektare kebun, area panen hari itu mencakup 10 hektare, dengan hasil panen rata-rata 3 kg per pohon. Mayoritas petani yang hadir adalah buruh harian yang menerima upah Rp2.000 per kilogram kopi yang dipetik, dengan rata-rata kapasitas panen 60–100 kilogram per hari.

Usai panen, Wapres menyerahkan bantuan simbolis berupa lima paket sembako dan lima ekor kambing kepada perwakilan petani, sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam menjaga produktivitas kopi nasional.

Kawasan Ijen memiliki hamparan perkebunan kopi seluas ±15.600 hektare, yang terdiri dari lahan milik PTPN dan ±10.600 hektare lahan Perhutani yang dikelola oleh petani rakyat. Salah satu ikon dari kawasan ini adalah Java Coffee, kopi arabika unggulan yang sudah diekspor ke berbagai negara dan dikenal luas secara historis di pasar global. Dengan dukungan program pemerintah, kawasan Ijen diharapkan dapat menjadi sentra kopi berkelas dunia, sekaligus lokomotif pertumbuhan ekonomi rakyat di pedesaan.(AVID/rel)

Berita Terkait

KUNJUNGAN KERJA WAMENKOKUMHAM DAN IMIPAS KE LAPAS NARKOTIKA PEMATANGSIANTAR
OTT KPK di Sumut, KAMAK Desak Pemeriksaan Gubsu Terkait Proyek Rp 231,8 Miliar
Forwatun Silaturahmi ke Camat Medan Tuntungan, Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Komitmen Bebas Narkoba, Pegawai Lapas Kelas I Medan Jalani Tes Urine Massal
PASTIKAN BEBAS NARKOBA, LAPAS RANTAUPRAPAT TES URINE 12 CPNS BARU
Ketua Pewarta Polrestabes Medan Tebar Kebaikan di Jumat Barokah, Sambil Ucapkan Selamat HUT ke-79 Bhayangkara
Rutan Labuhan Deli Bungkam Fitnah : “Tak Ada Ruang Bagi Pungli dan Narkoba”
Kegiatan Rutin Jumat Berkah, Denpom I/5 Medan Kembali Bagikan Makanan ke Warga

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 04:09 WIB

SAPA Ingatkan Kemenag, Dana BOS Sudah Cukup, Tak Perlu Pungutan Liar

Senin, 7 April 2025 - 02:24 WIB

Gubernur Aceh Didesak Rasionalisasi APBA 2025, TTI Minta Pangkas Anggaran yang Tak Menyentuh Kesejahteraan Rakyat

Senin, 7 April 2025 - 02:12 WIB

Rasionalisasi APBA TA 2025, Bukti Kepedulian Mualem terhadap Kesulitan Rakyat

Senin, 7 April 2025 - 00:59 WIB

Tokoh Muda Peureulak, Riski Maulizar, Resmi Nahkodai DPD PPA Aceh Timur

Jumat, 14 Maret 2025 - 04:01 WIB

Bea Cukai Aceh Musnahkan Barang Impor Ilegal Berupa Bawang Merah dan Pakaian Bekas

Jumat, 28 Februari 2025 - 00:29 WIB

Setelah Diserang Surat Hoaks BPMA, Beredar Foto Makmun dan Fahrudin dengan Menteri Bahlil

Rabu, 26 Februari 2025 - 12:56 WIB

Beredar, Surat Pengunduran Diri Hoaks Deputi di BPMA

Rabu, 19 Februari 2025 - 01:08 WIB

Hendra Supardi Ditunjuk sebagai PLT Direktur Utama Bank Aceh

Berita Terbaru